Langsung ke konten utama

GEMELLI

KEHAMILAN KEMBAR


BAB I
PENDAHULUAN

Insiden kelahiran kembar telah meningkat dalam 30 tahun terakhir. Pada tahun 2009, terdapat 16 kasus kelahiran kembar dari total 1000 kelahiran hidup di Inggris dan Wales. Hal ini menunjukkan peningkatan jumlah kasus jika dibandingkan pada tahun 1980, dimana hanya terdapat 10 kasus kelahiran kembar per 1.000 kelahiran hidup. Angka kelahiran kembar yang meningkat sering dikaitkan dengan penggunaan teknik reproduksi bantuan, termasuk fertilisasi in vitro ( IVF ). Sekitar lebih dari 24 % kesuksesan prosedur IVF menghasilkan kehamilan kembar. Kelahiran kembar  saat ini mencapai 3 % dari kelahiran hidup. Di USA, telah terjadi kenaikan kelahiran kembar sebesar 3 % dari seluruh kelahiran hidup

Beberapa kehamilan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi bagi ibu dan bayi . Wanita dengan kehamilan kembar memiliki peningkatan risiko dari keguguran, anemia , gangguan hipertensi, perdarahan, persalinan operatif dan penyakit pasca kelahiran. Secara umum, angka kematian ibu terkait dengan kelahiran kembar adalah 2,5 kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan kelahiran tunggal. Kehamilan kembar menyebabkan peningkatan yang nyata dari morbiditas dan mortalitas perinatal. Wanita dengan kehamilan multifetus memerlukan pengawasan dan perhatian khusus sehingga  digolongkan sebagai kehamilan dengan komplikasi. Risiko kelahiran prematur juga lebih tinggi pada kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan tunggal, dimana terjadi pada 50% kehamilan kembar, 10 % diantaranya terjadi kelahiran sebelum kehamilan  mencapai usia 32 minggu.



     BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Definisi
Kehamilan multifetus atau ganda atau kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau embrio atau lebih dalam satu gestasi. Kehamilan dengan dua janin disebut kehamilan kembar, tiga janin disebut triplet, empat janin disebut kuadriplet dan lima janin disebut quintiplet.
  
2.2         Epidemiologi
Insiden kehamilan kembar monozigotik di USA cenderung konstan berkisar 4 dari 1000 kelahiran dan sebagian besar tidak berhubungan dengan usia ibu, ras atau paritas dan terjadi secara random genetik.  Hal ini berlawanan dengan kembar dizigotik yang insidennya bervariasi diantara berbagi macam ras, dan berpengaruh juga dari usia ibu (peningkatan dari yang usia >20 tahun insidennya 3 per 1000 sampai 14 per 1000 pada wanita usia 35-40 tahun) serta jumlah paritas. Angka kelahiran kembar dizigotik tertinggi pada African Americans (10-40 per 1000 kelahiran), diikuti oleh Caucasians (7-10 per 1000 kelahiran) and Asian Americans (3 per 1000 kelahiran.

2.3         Etiologi dan faktor risiko
Janin yang kembar lebih sering terjadi akibat fertilisasi dua buah ovum yang terpisah (ovum ganda, kembar dizigot atau kembar "fraternal"). Sekitar sepertiga di antara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur serupa, masing-masing dengan kemampuan untuk berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri (kehamilan monozigot atau kembar "identik"). Salah satu atau kedua proses dapat terlibat dalam pembentukan fetus dengan jumlah yang lebih besar. Faktor resiko untuk kemungkinan terjadinya kehamilan kembar dapat dibagi menjadi secara natural dan hasil induksi. Secara natural faktor resiko tersebut adalah riwayat keluarga yang merupakan kembar dizigotik, ras, bertambahnya paritas dan usia maternal, dan ukuran fisik ibu. Sedangkan yang secara induksi adalah induksi ovulasi dan fertilisasi in vitro.

          Faktor Predisposisi

1)      Ras
Frekuensi kelahiran janin multipel memperlihatkan variasi yang nyata di antara berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970) menemukan kehamilan bayi kembar pada satu dari setiap 100 kehamilan diantara wanita kulit putih dan satu dari 79 kehamilan wanita kulit hitam. Kehamilan diantara orang timur atau oriental tidak begitu sering terjadi.
2)      Hereditas
Sebagai faktor penentu kehamilan kembar, genotip ibu jauh lebih penting daripada genotip ayah.
3)      Usia maternal dan paritas
Kehamilan multipel meningkat seiring dengan meningkatnya paritas.
4)      Nutrisi
Ibu dengan postur tubuh besr dan tinggi, lebih besar kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan kembar daripada ibu dengan postur pendek dan kecil.
5)      Gonadotropin endogen
Angka kehamilan kembar dizigot yang lebih tingggi pernah dikemukakan untuk wanita yanng hamil dalam waktu 1 bulan sesudah menghentikan pemakaian kontrasepsi oral, naum ini tidak berlaku untuk  bulan – bulan berikutnya (Rothman, 1977). Salah satu kemungkinan untuk menimbulkan peningkatan yang nampak nyata adalah pelepasan gonadotropin hipofise dalam jumlah yang lebih besar daripada lazimnya selama siklus spontan yang pertama setelah penghentian kontrasepsi.
6)      Preparat kesuburan
Induksi ovulasi dengan menggunakan preparat gonadotropin (follicle stimulating hormone plus chorionic gonadotropin) atau klomifen, akan meningkatkan secara nyata kemungkinan ovulasi ovum yang jumlahnya lebih dari satu.

Pada wanita dengan faktor risiko tertentu dapat dicurigai sebagai kehamilan kembar. Sebagai faktor penentu kehamilan kembar, genotip ibu jauh lebih penting daripada genotip ayah. Frekuensi kelahiran janin multipel memperlihatkan variasi yang nyata di antara berbagai ras yang berbeda. Kehamilan kembar di antara orang-orang Timur atau Oriental tak begitu sering terjadi. Sebagai contoh, di antara lebih dari 10 juta kehamilan yang diperiksa di Jepang, ternyata kehamilan kembar ditemukan hanya satu pada setiap 155 kelahiran. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot. Bertambahnya usia maternal dan paritas pada insiden kehamilan kembar telah diperlihatkan dengan jelas oleh Waterhouse (1950). Untuk setiap peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai 7, frekuensi kehamilan kembar akan meningkat.
              
2.4         Patogenesis
Kehamilan kembar lebih sering terjadi sebagai akibat fertilisasi dua ovum yang terpisah, yang dikenal dengan kembar dizigot. Walaupun beberapa ahli mengatakan bahwa kembar dizigot bukanlah kembar sejati oleh karena berasal dari maturasi dan fertilisasi dua buah ovum selama siklus ovulatoir tunggal. Sedangkan sekitar sepertiga diantara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur serupa, masing-masing dengan kemampuan untuk berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri (kehamilan monozigot atau kembar identik).

Kembar monozigot terjadi saat 1 telur yang dibuahi membelah selama 2 minggu pertama setelah konsepsi yang akan menghasilkan bayi dengan rupa yang sama atau bayangan cermin dimana mata, kuping, gigi, rambut, kulit dan ukuran antropologik pun sama. Satu bayi kembar mungkin kidal dan yang lainnya kanan karena lokasi daerah motorik di korteks serebri pada kedua bayi berlawanan.1,3 Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghambat dalam segmentasi atau pembelahan, misalnya hambatan dalam tingkat segmentasi (2-4 hari), hambatan dalam tingkat blastula (4-7 hari)serta hambatan setelah amnion dibentuk tapi sebelum primitif streak. 1,3,5 Kembar monozigot timbul dari pembelahan ovum yang sudah dibuahi pada berbagai tahap perkembangan awal sebagai berikut:

1)      Bila pembelahan terjadi sebelum inner cell mass terbentuk. dan lapisan luar blastokist belum berubah menjadi korion, yaitu dalam 72 jam pertama setelah fertilisasi, maka akan terbentuk dua embrio dengan dua amnion dan dua korion. Keadaan ini menghasilkan kehamilan kembar monozigot dengan diamnion dan dikorion. Bisa terdapat dua plasenta yang berbeda atau satu plasenta. Sekitar sepertiga dari kembar monozigotik memiliki 2 amnion 2 korion dan 2 plasenta yang kadang-kadang 2 plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik.
2)      Jika pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan yaitu setelah inner cell mass dibentuk dan sel-sel yang akan menjadi korion sudah mengalami diferensiasi namun sel-sel yang akan menjadi amnion belum, maka akan terbentuk dua buah embrio, masing-masing dalam kantong ketuban yang terpisah. Kedua kantong ketuban akhirnya akan diselubungi oleh satu korion bersama, sehingga terjadi kehamilan kembar monozigot diamnion, monokorion.  Sekitar 70 persen kembar monozigotik adalah seperti ini.
3)      Namun, jika amnion sudah terbentuk, yang terjadi sekitar hari ke-8 sesudah fertilisasi, pembelahan akan menghasilkan dua embrio di dalam satu kantong ketuban bersama atau mengakibatkan kehamilan kembar monozigot monoamnion, monokorion.
4)      Bila pembelahan terjadi lebih belakangan lagi yaitu sesudah diskus embrionik terbentuk, pada hari ke 9-12 setelah fertilisasi maka akan timbul 1 korion 1 amnion. Pembelahan berlangsung tidak lengkap dan akan terbentuk kembar siam. Kembar siam sangat jarang dijumpai, hanya sekitar 1:100.000 persalinan. Kembar siam dapat dibagi atas beberapa jenis sesuai dengan lokasi anatomis menjadi satu bagian tubuh, yaitu torakopagus (40%), sifoomfalopagus (34%), pigopagus (18%), iskiopagus(6%) dan kraniopagus (2%).



Gambar 1. Struktur plasenta kembar dalam hubungannya dengan perbedaan pada waktu embriogenik
 


2.5         Diagnosis

Riwayat dan Pemeriksaan Fisik

Riwayat kehamilan dalam keluarga, dengan sendirinya hanya memberikan suatu bukti yang lemah, namun informasi mengenai terapi klomifen atau gonadotropin yang baru saja diberikan, akan menjadi petunjuk yang kuat.
Dari pemeriksaaan fisik didapatkan :
¨      Perut lebih besar daripada yang sesuai dengan tuanya kehamilan.
¨      Meraba tiga bagian besar atau lebih (yang dimaksud dengan bagian besar ialah kepala dan bokong sedangkan yang dimaksud dengan bagian kecil ialah kaki dan tangan).
¨      Meraba dua bagian besar berdampingan.
¨      Meraba banyak bagian – bagian kecil.
¨      Mendengar bunyi jantung anak pada dua tempat dengan sama jelasnya dan dengan perbedaan frekuensi 10 denyut atau lebih dalam 1 menit.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan diantaranya; USG, radiografi dan pemeriksaan biokimia. Melalui pemeriksaan USG yang cermat, kantong kehamilan yang terpisah dapat ditemukan lebih dini pada kehamilan kembar. Pemeriksaan radiografi, pada rontgen foto didapatkan dua kerangka janin. Pemeriksaan biokimiawi, jumlah gonadotropin korionik dalam plasma dan urin rata – rata lebih tinggi daripada jumlah yang ditemukan dalam kehamilan tunggal. Kadar α-fetoprotein dalam plasma maternal umumnya lebih tinggi pada kehamilan dengan janin kembar daripada kehamilan dengan janin tunggal.

            Diagnosis Banding

Pada kehamilan multifetus, selama trisemester kedua terdapat perbedaan antara usia kehamilan yang ditentukan dari data – data menstruasi dengan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ukuran uterus. Uterus yang berisi dua janin atau lebih jelas akan menjadi lebih besar daripada uterus yang berisi janin tunggal. Pada kasus dengan uterus yang tampak besar dan tidak sesuai dengan usia kehamilannya, harus dipikirkan kemungkinan hal berikut :
1.      Multifetus atau janin lebih dari satu.
2.      Peninggian uterus akibat distensi vesika urinaria.
3.      Riwayat haid yang kurang cermat.
4.      Hidramnion.
5.      Mola hidatidosa.
6.      Mioma uteri atau adenomiosis uteri.
7.      Massa adneksa yang melekat erat.
8.      Makrosomia janin yang terjadi kemudian dalam kehamilan.

2.6         Penatalaksanaan
Untuk menurukan mortalitas dan morbiditas perinatal secara bermakna dalam kehamilan nyang dipersulit oleh janin kembar, tindakan yang perlu diambil adalah :
1.      Persalinan bayi prematur harus dicegah
2.      Kegagalan salah satu atau kedua janin untuk bertahan hidup harus diketahui.
3.      Trauma janin selama persalilnan harus dikurangi
4.      Perawatan neonatal yang memadai harus tersedia sejak bayi lahir.
Tahap utama yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan ini adalah mengetahui secara dini kehamilan yang dipersulit dengan multifetus.

Diet

Kebutuhan akan kalori, protein, mineral, vitamin dan asma lemak essensial mengalami peningkatan pada wanita dengan hamil multifetus. Konsumsi energi harus ditingkatkan sebesar 300 kalori per hari. Suplementasi zat merupakan terapi yang penting; direkomendasikan pemberian 60 hingga 100 mg zat besi per hari. Asam folat dengan takaran 1 mg per hari terbukti bermanfaat.

Hipertensi Maternal

Hipertensi yang ditimbulkan dan diperberat oleh kehamilan, jauh lebih besar kemungkinannya terjadi pada kehamilan dengan multifetus. Hipertensi bukan saja terjadi lebih sering, tetapi cenderung lebih dini dan lebih berat. Pada kehamilan janin tunggal, hipertensi karena kehamilan terjadi lebih jarang di antara wanita multipara daripada nulipara. Namun demikian, keadaan tersebut tidak terjadi pada kehamilan multifetus.

               

Surveilans Antepartum terhadap Pertumbuhan Janin

Pertumbuhan janin berlangsung lebih lambat pada kehamilan multifetus daripada kehamilan janin tunggal. Aspek penting penilaian pertumbuhan janin dengan USG adalah untuk menilai ketidaksesuian pertumbuhan antar janin dalam kehamilan kembar. Sebagian peneliti menyatakan bahwa ketidaksesuaian dapat dikenali lewat disparitas antara diameter biparietal pada pasangan janin kembar, bukti terakhir ternyata pengukuran lingkar perut dianggap lebih sensitif. Dengan menggunakan perbedaan lingkaran perut 20 mm atau lebih untuk meramalakan ketidaksesuaian pertumbuhan sebesar 20 %, Storlazzi dkk. (1987) melaporkan sensitivitas sebesar 80 %, spesifitas sebesar 85 %

Velosimetri Doppler

Perbedaan resistensi vaskuler yang dinilai dengan pengukuran kecepatan aliran darah menggunakan alat ultrasonografi Doppler gelombang-kontinyu, telah dipakai untuk menilai keadaan pada janin kembar

Pencegahan Persalinan Prematur

Beberapa langkah telah dgunakan untuk memperpanjang lama gestasi pada kehamilan kembar. Teknikini mencakup tirah baring yang intensif, khususnya dengan perawatan di rumah sakit, terapi profilaksis dengan obat – obat β mimetik, cervical cerclage, pemberian progestin.

·         Tirah Baring

Beberapa penulis menyebutkan bahwa tirah baring merupakan tindakan yang menguntungkan bagi janin kembar, mungkin hal ini terjadi melalui peningkatan perfusi darah serta penurunan gaya kekuatan fisik  yang dapat merugikan serviks untuk mempercepat penipisan dan dilatasi. Sayangnya, keuntungan dari tirah baring sulit untuk dievaluasi.

·         Î’-mimetik

Seperti pada kehamilan tunggal, tidak ada bukti yang valid bahwa terapi tokolitik meningkatkan outcome neonatus pada kehamilan multipel.

·         Cerclage

Tidak terdapat penurunan yang berarti pada persalinan prematur maupun kematian perinatal yang terlihat dari tindakan profilaksis cervical cerclage.

·         Pemberian Progestin

Penyuntikan secara seri 17-hidroksiprogesteron kaproat (Delalutin) untuk mencegah persalinan prematur, telah dianjurkan oleh sebagian dokter. Namun demikian, Hartikainnen-Sorri dkk. (1980) tidak menemukan manfaat pemberian preparat ini sepanjang trisemester ketiga kehamilan pada kehamilan kembar.

Maturasi Pulmoner

Maturasi pulmonal secara sinkron dapat diukur dari rasio Lecithin-Sphingomyelin.

Persalinan janin Lebih dari Satu

Banyak komplikasi pada persalinan, mencakup persalinan prematur, disfungsi uteri, presentasi abnormal, prolapsus funikuli, pelepasan plasenta dini, perdarahan post partum segera, ditemukan jauh lebih sering pada kehamilan multifetus.

Presentasi dan Posisi

Pada multifetus, semua kemungkinan presentasi janin dapat ditemukan. Presentasi yang paling sering ditemukan diantaranya adalah ; kepala-kepala, kepala-sungsang, kepala-lintang. Presentasi ini, khususnya kepala-kepala, bisa menjadi tidak stabil pada persalinan. Apalagi kalau janinnya kecil, air ketuban yang berlebih, ataupun pada ibu multiparitas.

Induksi atau Stimulasi Persalinan
Walaupun proses persalinan dapat lebih cepat pada kehamilan kembar, namun induksi oksitosin dapat digunakan pada kondisi – kondisi tertentu dengan melihat keadaan ibu dan janin.

Persalinan pervaginam

Secara khas, bayi kembar yang lebih besar, menjadi kekuatan pendorong utama yang menghasilkan dilatasi serviks dan jaringan lunak lainnya dari saluran lahir. Kadang kala pada preentasi kepala terdapat permasalahan yang tidak lazim dengan persalinan pertama. Setelah episiotomi yang tepat dilakukan, persalinan spontan atau persalinan yang dibantu forsep, biasanya terbukti cukup memuaskan.
Seperti pada kehamilan tunggal, pada presentasi bokong bayi pertama, akan mengalami beberapa kesulitan.
1.      Janin secara abnormal berukuran besar dan aftercominghead melampaui kemampuan jalan lahir.
2.      Janin terlalu kecil, sehingga ekstremitas dan batang tubuh dilahirkan lewat kanalis serviks yang penipisan dan silatasi serviknya kurang memadai
3.      Prolaps tali pusat
Fenomena janin kembar yang saling mengunci merupakan keadaan yang jarang ditemukan. Agar penguncian dapat terjadi, janin pertama harus dalam presentasi bokong dan janin  kedua presentasi verteks. Pada penurunan bokong lewat jalan lahir, dagu janin pertama akan terkait dan mengunci pada leher serta dagu janin kedua dengan presentasi sefalik. Bila penguncian ini tidak bisa dilepaskan, maka harus dilaksanakan seksio secaria sebelum badan bayi dilahirkan atau dekapitasi.
Persalinan Bayi Kembar Kedua
Setelah bayi kembar yang pertama sudah dilahirkan, bagian presentasi bayi kedua,bagian presentasi bayi kedua, ukuran dan hubungannya dengan jalan lahir harus cepat ditentukan dengan kombinasi pemeriksaan  abdominal, vaginal, kadangakala intrauteri yang dilakukan secara hati – hati. Jika verteks atau bokong mace di dalam jalan lahir, kita dapat memberikan tekanan pada fundus uteri dan memcahkan selaput ketuban. Segera sesudah itu, pemeriksaan dilakukan ulang untuk menilai adanya prolapsus funikuli atau abnormalitas lainnya.
Perdarahan dari dalam uterus menunjukkan terjadinya pelepasan plasenta yang dapat membahayakan jiwa ibu maupun janin. Jika kontraksi rahim tidak timbul kembali dalam waktu 10 menit, infus larutan oksitosisn yang diencerkan dapat dilakukan untuk menstimulasi aktivitas miometrium yng tepat, sehingga terjadi persalinan spontan atau dibantu dengan forsep.
Jika oksiputa atau bokong bayi segera masuk ke dalam pintu atas atas panggukl tertapin belum terfiksasi di dalam jalan lahir, bagian presentasi seringkali dibantu kedalam rongga panggul dengan satu tangan pada vaginal sedangkan tangan yang lain berada pada fundus uteri.
Versi Podalik Interna
Selaput ketuban dipecahkan, kedua tungkai ditentukan kemudian dipegang secara akurat, tungkai bayi ditarik secara hati – hati ke dalam jalan lahir. Dengan tangan lain pada abdomen, verteks bayi secara bersamaan diangkat dengan hati – hati ke arah sternum ibu. Epiosiotomi dilakukan untuk memperluas ruangan yang diperlukan bagi manipulasi intravaginal dan intra uterin. Kedua tungkai secar perlahan – lahan ditarik lewat jalan lahir hingga bokong terlihat di sebelah anterior tepat di bawah simfisis maternal. Sehelai handuk basah dan hangat diletakkan pada bokong bayi dn traksi dilanjutkan kembali secara hati – hati sampai sepertiga bawah kedua skapula terlihat. Selanjutnya, badan bayi diputar secara perlahan dengan traksi yang hati – hati sampai lengan dan bahu masuk ke dalam vagina. Kepala yang menyusul kemudiankini dapat dilahirkan dengan tekanan eksternal suprapubik yang dilakukan untuk memfleksikan kepala bayi bersamaan dengan traksi bagian badannya secara hati – hati, atau dengan menggunakan forsep.
Seksio Sesaria
Indikasi seksio sesaria pada persalinan kembar :
1.      Presentasi yang bukan kepala pada salah satu atau kedua bayi.
2.      Disfungsi uterus hipotonik.
3.      Hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan.
4.      Gawat janin.
5.      Prolaps funikuli
6.      Tiga janin atau lebih



Post Partum
Bentuk – bentuk komplikasi masa setelah kelahiran bayi yang jumlahnya lebih dari satu, tidak berbeda dengan kelahiran bayi tunggal; kendati demikian, frekuensi dan intensitas komplikasi ini sering meningkat. Ibu dapat dipersulit dengan keletihan jasmani yang cukup berat kadangkala depresi emosional akibat peningkatan bebab kerja fisisk serta tnggung jawab lainnya yang berkaitan dengan perawatan dua bayi atau lebih.
2.7         Prognosis
Rata-rata berat badan anak kembar kurang dari berat badan anak tunggal karena lebih sering terjadi persalinan kurang bulan. Terjadinya persalinan ini meninggikan angka kematian di antara bayi – bayi yang kembar. Walaupun demikian, prognosis anak kembar yang lahir kurang bulan lebih baik dibandingkan dengan anak tunggal yang sama beratnya.


BAB III
KESIMPULAN

Kehamilan multifetus atau ganda atau kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau embrio atau lebih dalam satu gestasi. Wanita dengan kehamilan kembar memiliki peningkatan risiko dari keguguran, anemia, gangguan hipertensi, perdarahan, persalinan operatif dan penyakit pasca kelahiran. Secara umum, angka kematian ibu terkait dengan kelahiran kembar adalah 2,5 kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan kelahiran tunggal. Oleh karena itu dibutuhkan pemantauan yang komprehensif dan penatalaksanaan yang tepat sesuai indikasi untuk mengurangi angka kematian maternal pada kasus kehamilan ganda atau kembar.





DAFTAR PUSTAKA

1.        National Institute for health and Clinical Excellence. 2011. Multiple Pregnancy : The Management of twin and triplet pregnancies in the antenatal periode. NICE Clinical Guideline: UK.
2.        Vaysiserre, C, et all. 2011. Twins pregnancies: Guidelines for  Clinical Practice from The French Colleges Gynaecologists (XNGOF): European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology.
3.        Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LC, Haunt JC, Wenstrom KD. Williams obstetrics, 22 edition. New York, McGraw-Hill, 2007, p 766-804.
4.        James DK, Steer PJ, Weiner CP, Gonik B. 2001. High Risk Pregnancy : Management Options. 2nd ed. London : WB Sounders Company. 146
5.        Malone, Fergal D and Mary E. D’Alton. Multiple Gestation in Maternal – Fetal Medicine. 5th Ed. London : Saunders. 513 - 533.

6.        Sastrawinata, Sulaiman, et al. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi. Jakarta : EGC: 52 – 58.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M) BAB I PENDAHULUAN             Untuk menciptakan bangsa yang memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat dibutuhkan kerjasama masyarakat dalam menciptakan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di Indonesia berfungsi untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga setiap orang dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan di Indonesia masih perlu pembenahan yang terkonsentrasi guna mewujudkan pembangunan kesehatan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal. Di sini, peran masyarakat dan perangkat-perangkat kesehatan memiliki peran yang sangat penting, salah satu perangkat kesehatan tersebut adalah Puskesmas. Puskesmas merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang berbasiskan masyarakat yang ikut berperan sebagai perangkat pembangunan kesehatan milik pemerintah. Upaya kesehatan puskesmas meliputi u

Togal 2021

Orang yg memecahkan rumus persamaan Helmholtz asal dari Indonesia

Orang yg memecahkan rumus persamaan Helmholtz asal dari Indonesia Orang Tasikmalaya ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya. ‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini. Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di eropa, israel dan amerika. Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan memi